Minggu, 22 Desember 2019

22 Desember

Ada yang tahu di tgl 22 Desember ada apa?
Yups betul sekali, ada hari...
Hari apa hayooo?
Nah kebetulan di 2019 ini tgl 22 Desember itu ada hari minggu. Hehehe..

Banyak diantara kita yang merayakan hari ini. Yaaa Hari Ibu...
Tgl 22 Desember setiap tahunnya dipercaya sebagai peringatan hari Ibu (se-Indonesia doang kayaknya). iya kan???

Tapiii.... ada yang tahu gak nih, Kenapa yg dipilihnya tgl 22 Desember? Bukan 07 Agustus aja gitu??
Mmmmm karenaa............

Yaaa tgl 07 Agustus mah dipercaya sebagai hari lahirnya Eman Sulaeman. Wkwkwk...

Ok. manteman, kita jgn sampai asal peringati tanpa tahu asal usul nya guys...

Setelah saya searching2 di mbah Google nih, ada satu berita yg isinya tuh gini..

"Tanggal 22 Desember 1983 adalah peringatan Hari Ibu ke-45. Hari Ibu diperingati setiap tahun sejak 1938 setelah kongres Perikatan Perempuan Indonesia di Bandung sepakat memilih tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Pemilihan berdasarkan sejarah bahwa pada tanggal tersebut berlangsung pertemuan pertama seluruh organisasi wanita Indonesia di Yogyakarta tahun 1928. Ibu-ibu yang tergabung dalam Kowani pada tanggal 22 Desember 1946 memperingatinya dengan menyerahkan bingkisan kepada warga DKI Jakarta. - DOK. KOMPAS"

Nah gitu.... itu hasil Copas yaa..

Di hari 22 Desember saya banyak melihat dari temen2 upload2 dan updet2 Status WA, IG, FB dll. Updet nya seputar kata2/caption untuk Ibu/mamah/umi/bunda yang disertai foto bareng sama beliau.
tak cukup sampai disitu, bahkan diantara teman-temen ada yang memberikan Hadiah/kado untuk ibunya, entah sekedar memberi kue, emas berlian, pakaian sehari-hari, alat sholat, atau barang-barang tertentu yang memang kita anggap ibu kita akan menyukainya... bahagianya seorang ibu memiliki anak seperti itu akan lebih terasa pada hari 22 Desember ini.Tapi teman-teman tahu? disamping itu ternyata tak semuanya di Hari ibu  merassa bahagia.. mmmmmm 😌...

Ada salah seorang teman kita yang di Hari ibu ini penuh dengan harapan dan doa,
ia yang ibunya sudah terlebih dahulu meninggalkannya ke alam akhirat selalu memanjatkan doa untuk kebaikan ibunya disana. dan memang dengan cara demikianlah cara kita berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dunia. Berperilaku dan berakhlak baik, berusaha menjalankan syariat Islam dengan sempurna dan berusaha meninggalkan apa-apa yang di larang oleh agama,..

Ada juga teman kita yang lainnya yang di hari 22 Desember ini penuh harapan dan doa,
ia yang ibunda/mamanya yang sedang sakit bahkan sampai dirawat di RS, berharap dan berdoa untuk kesembuan ibunya.. tak ada cara lain selain berusaha berobat (menjalankan Syariat) dan bertawakal akan kesembuhannya kepada Allah (inilah Hakikat)..
Maka kita sama-sama mendoakan,
untuk teman kita yang ibunya sudah meninggalkannya, mudah-mudahan ibundanya diampuni dosanya oleh Allah Swt., alam kuburnya di jadikan taman-taman surga sbelum kelak dimasukkan di SurgaNya. aamiin...
dan untuk teman kita yang ibundanya sedang sakit, semoga Allah Segera mengangkat penyakitnya, disembuhkan dan sehat sedia kala, ibundanya diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menghadapinya, (karena ketika kita paham bahwa sakit yang sabar dan ikhlas itu adalah kasih sayang Allah dan sebagai penggugur bagi dosa-dosa kita, maka Insya Allah semuanya adalah yang terbaik).
pun halnya dengan teman-teman kita agar selalu diberikan kekuatan dan kesabaran serta semangat untuk tetap berharap dan berdoa kepada Allah Swt..

jika kita tilik dari sudut pandang seorang ibu, maka ada pula seorang ibu yang tidak merasakan bahagianya 22 Desember ini. mungkin ada seorang anak yang "Durhaka", lalai dan lupa kepada ibunya, bahkan tak pernah sekalipun menanyakan kabar dan lainnya, dengan dalih sibuk ini itu, sibuk ngurus istri dan anaknya,. atau bahkan ada seorang anak yang menyiksa ibunya karena hal-hal yang spele saja... serta kasus kejadian yang lainnya lagi..
maka kita seorang anak harus paham, bahwa suksesnya dunia sampai akhirat adalah karena restu dan doanya dari orang tua kita, (Ridho Allah adalah Ridhonya kedua orang tua kita), terutama Ibu, karena Ibumu, Ibumu, Ibumu, lalu Ayahmu,


Daaaaaaaaaan bagi teman-teman yang menspesialkan hari 22 Desember untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada Ibunya, ... mari kita tingkatkan lagi bakti dan sayang kita, bahwa semua hari adalah Hari ibu, Mulai dari 1 Januari hingga 31 Desember kita harus jadikan semuanya adalah hari Ibu.....

Yups, pada hakikatnya ibu tak pernah mengharap balasan berupa harta atau makanan dll nya, dengan perhatian yang kita berikan dan tidak pernah melupakannya serta kita berakhlak baik saja saya rasa cukup membuat orang tua bangga dan bahagia..


lalu bagaimana dengan saya di Hari 22 Desember ini???
ini bagian curhat, (lanjut baca bagi yang kepo ssaja) wkwkwkwk...😂
Naaah, selama ssaya lahir sampai lulus SMK saya selalu dekat (jarak) dengan ibu, (manggilnya sih emi/Umi).
tapiii setelah Lulus SMK Qadarullah saya Harus ada jarak dengan umi, Yaaa karena gak sengaja keterima kuliah di UPI Bandung,. alhasil saya memanfaatkan Handphone untuk berkomunikasi.. dan mau tidak mau orang tua saya Beli Hp juga (yang jadul, dan orang tua hanya bisa angkat telfon dan nelfon ssaja). hehehe.. alhamdulillah...
dengan minimal seminggu sekali saya komunikasian nih sama umi, nanya kabar, curhat-curhat, dan lainnya...

Naaaaah di hari 22 Desember ini umi biasanya dapet hadia juga dari beberapa anaknya (kakak-kakak saya yang ada 7 itu tuh, heheheh)... Namun saya belum bisa ngasih apa-apa, baru bisa doa aja, doa yang kita hafal (robbighfirlii waliwaalidayya dst,). dan kebetulan saya di 22 Desember khususnya di tahun 2019 ini ada kegiatan Survei acara Kemah Bakti Santri (acara Pesantren) di daerah pegunungan yang kartu Hp saya tak menjangkau Sinyal.. daan ternyata ada notif panggilan tak terjawab dari orang tua,. ketika di telfon balik yaaa sulit. susah sinyal..
kayaknya sih si umi mau ngobrol dan curat juga kalo ia dapet hadiah tuuh dari kakak-kakak saya. wkwkwkwk

daaah ah segitu aja, daaa memang segitu doang momen 22 Desember saya dengan Umi.. heheh,
maaf man teman.

dan perkenalkan, ini Bapak dan Emi saya. namanya udah tau kan?
iyaaa, Arsad dan Aminah (foto diambil ketika orang tua mengantarkan anaknya ke pesantren, dan sejak itu kita hidup berjarak. huhuhuh)



Intinya,.. Kalo mau bahagia dunia dan akhirat itu gak usah bingung, deketin orang tua dan berbakti kepada keduanya..




Jumat, 20 Desember 2019

Perjalanan Awal ke Mesir - Bagian ke-1-


16 Juli 2019,
Pertengahan bulan ini menjadi awal sejarah hidup saya menuju Luar Negeri. Qodarullah kedua orang tua saya telah mengizinkan untuk mengikuti Sandwich Program Mesir di kota Cairo Selama dua bulan, yang sebelumnya salah satu kedua orang tua saya (yakni Bapak) tidak memberi restu dengan alasan bisa jadi karena biaya yang terlalu besar. Beliau berfikir dengan uang kurang lebih Lima belas juta rupiah kita dapat membiyai hidup selama satu tahun, dan mempelajari Bahasa arab tidak perlu harus jauh-jauh ke Mesir, cukup dengan sungguh-sungguh mempelajari Bahasa dari guru-guru dan para ustadz yang ada di Indonesia saja.
Sekilas saya sangat setuju dengan alasan itu, Alhamdullillah hati sudah  mulai tenang dengan penolakan salah satu orang tua terhadap keinginan saya untuk pergi ke Mesir. Namun saya terus berusaha membuat kode-kode keras kepada kakak-kakak saya untuk membujuk Bapak, dan atas izin Allah kedua orang tua saya mengizinkan hal tersebut.
Tidak sengaja pernah saya membaca dua buah buku yang salah satunya adalah kitabul ta’lim muta’allim yang isinya adalah: bahwa kita jangan pernah khawatirkan masalah biaya untuk menuntut ilmu. Apalagi ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu agama Islam, yang dapat membantu memahami lebih jauh mengenai agama Islam. Semuanya telah dijamin oleh Allah SWT. Tugas kita hanyalah berusaha, berdoa dan bertawakal.
Maka kurang lebih 3 bulan saya mempersiapkan perihal segala macam yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan menunju Mesir sambil menunggu kepastian perizinan orang tua tadi, karena sebenarnya teman-teman saya yang lainnya sudah mempersiapkan segala kebutuhannya 2 minggu sebelum saya mendaftarkan diri, itu pun menggantikan posisi ahmad yang mengundurkan diri dari program ini, entah apa alasannya.. Baik itu Paspor yang harus saya buat ke kota tetangga, yaa karena di Kota Bogor tidak mendapatkan kuota, seperti halnya di Kota Bandung. Untuk mempercepat proses pembuatan Paspor dengan terpaksa dan senang hati saya pergi ke Tasikmalaya (Bersama Gilang, Fara dan Ajeng). Pembuatan Paspor menggunakan Uang Tabungan sendiri dengan harga 550 rb (kalo ndak salah). Dengan proses kurang lebih 1 minggu langsung di kirim ke kota Bandung (karena saya menggunakan jasa kantor POS). biasanya paspor akan jadi selama 3 hari kerja. Selain itu, mengenai perizinan ke Fakultas di kampus UPI pun FPIPS harus segera di selesaikan, termasuk ke Dirmawa dan mengajukan permohonan dana ke WR dan Retor UPI. Hal lainnya adalah bahwa kita juga harus segera mendapatkan Visa yang sebelumnya harus mendapatkan Calling Visa dari Ma’had Muallimil Quran (lokasi yang akan kita tuju di Mesir) dan KBRI Indonesia yang ada di Mesir. Harga visa kira-kira sebesar 90 US Dolar. Alhamdulillah kita mendapatkan jatah selama 90 hari, padalah kita hanya mengajukan selama 60 hari atau 2 bulan saja, dan Visa ini pun menggunakan uang saya, disertai uang kas Peserta Snadwich maka menghabiskan dana 1.300.000.
16 Juli 2019 pukul 17.00 saya berangkat dari rumah menuju bandara Soekarno-Hatta, Terminal 3 pintu ke-3, menghabiskan waktu 3 jam, sekitar pukul 20 kurang 15 menit saya sudah sampai di Bandara. Gilang menjemput saya dengan berlari,. Keluarga saya pun langsung pulang.
Yaa kami lanjut dengan persiapan-persiapan chek-in pesawat, nimbang berat koper untuk di Bagasi, pertama kali masuk bandara, wkwkw, proses pengecekannya juga mantap…. dll. Jumlah kami 31 orang,. 20 orang mahasiswa UPI (8 IPAI dan 12 PBA) 3 orang Mahasiswa PBA Universitas Malang, dan 8 orang Dosen dan Guru. Jumlah yang banyak ini banyak menyita waktu juga, namun Alhamdulillah tepat pada waktunya 00.40 tanggal 17 Juli 2019 kami siap Take Off Pesawat dari Jakarta menuju Bandara Transit di Abu Dhabi. Perjalanan awal kami 8 jam, dengan konsumsi roti dan yang kedua telur + sosis. Kami menunggu selama 4 Jam di Abu Dhabi untuk melanjutkan perjalanan menuju Kairo. Di jadwal kami melihat 08.40, namun terjadi keterlambatan. Perbedaan waktu Indonesia dan Abu Dhabi adalah 3 Jam.


ini peta Guys,,. Segitula perjalanan pesawat kami....



Mulai sekarang Kita akan bicara waktu di Timur Tengah, 09.55 kita berangkat ke Bandara Cairo, dan sampai di cairo pukul 11.55, perjalanan kami kurang lebih 2 jam. Kemudian turun lalu menunggu Koper masing-masing , lumayan Lamaaa menunggu koper. Menunggu itu beraaaaaat .
Yaaaa.. kami lanjut chek-out. Dan kami sudah di tunggu oleh pihak dari KBRI, yakni pak Topik. Dan kami tak di cek lagi koper dll karena ada jalur khusushon.. heheheh.
Lalu kami naik bis yang sudah disediakan, dan langsung menuju kota Giza ke Ma’had Muallimil Quranul Kariem,. Perjalanan kurang lebih 40 menitan. Yaaa diperjalanan kami disuguhkan oleh pemandangan padang pasir nan tandus serta bangunan-bangunan khas Mesir,. Dan kami beli makanan Kozin yakni semacam macaroni basah pakai daging.
Setelah tiba di Ma’had, luar biasa suguhan dan sambutan Prof. Dawood… koper-koper kami semuanya dibawakan oleh orang-orang yang bertugas di Ma’Had, dan setelah duduk berkumpul kami dusuguhkan buah anggur (per orangnya 1 tangkai <saranggeuy mun ceuk sunda> ). Waaah tak terbayang pokoknya, hehehe..
Lalu kami menuju kamar tidur, untuk putri berada di lantai 4, putra di lantai 5, dan para dosen guru berada di lantai 6. Sore hari kami makan dengan nasi dan daging ayam, dan setelah Isya kami dianterin makanan Alkhubzu billaban, sesuai Namanya yaitu Nasi pakai susu, manisssss,… sebagai temennya ada semacam kerupuk udang gitu deh..
Kami akan mulai pembukaan pembelajaran di Ma’had ini pada hari sabtu tanggal 20 Juli. Sehingga di tanggal 18 dan 19 Juli 2019 kami mengagendakan untuk Jelajah Negeri Anbiya ini – Citi Tours Cairo.
Adapun destinasi atau tujuannya di tanggal 18 Juli 2019 yaitu: ke Pyramids, sphinx, Panorama Pyramids, Papyrus Institute, Masjid Amr bin Ash, Berziarah ke Maqam Sayyidah Nafisah, Maqam Sayyidah Sakinah, Maqam Sayyidah Ruqoyyah, Maqam Ibnu Sirin, Maqam Imam Asy-Syafi’I, Maqam Imam Waqi’, Maqam Imam Al-Laity, Maqam Ibnu Hajar Al-Asqalany, Maqam sahabat Uqbah bin Amir, Maqam Rabi’ah al Adawiyah, Junun Al-Misry, Maqam Ibnu Athoilah Assakandari, Maqam Syeikh Asrof Arrifa’i Al husainy, Maqam Syeikh Taqiyudin, tempat berkholwat Sayyidah Nafisah, dan Maqam Abi Zamroh.
Naaaah tgl 18 Juli kami telah mengunjungi lokasi-lokasi yang telah disebutkan diatas. Namun beberapa destinasi tidak kami datangi karena keterlambatan keberangkatan yang sehaarusnya pukul 09.00, tapi 09.30 masih belum berangkat, karena apa? Yaa perempuan yang lamaaaa, katanya sih mau memboikot untuk tidak ikut karena ongkosnya lumayan (460 Juneh). Tapi akhirnya pada ikut semuanyaaa,, yaaa rugi-rugi mayaaaan.. suatu kekecewaan sih karena tak bisa ke maqam rabiah al adawiyah salah satu seorang shufi, maqam sayyidah ruqoyyah dan beberapa maqam lainnya. Hemmmmmmmmmmmmm… lumayan lah, pertama kali ke mesir dan peratama kali pula ke tempat-tempat bersejarah seperti itu. Yang tak habis pikir mah, maqam-maqam para sahabat rasul, ulama-ulama dan waliyullah di sini tak seperti di Indonesia yang lokasinya di khususkan untuk tempat ziarah dan dibagus-baguskan bahkan numpuk sekali pengunjung yang datang, bahkan di Indonesia ramai sekali dengan orang-orang yang berjualan dan yang meminta-minta (pengalaman ziarah ke wali songo sama KMNU UPI, hehehe). Disini maqam biasa saja, namun tetap dijaga sebagai perlindungan dari orang-orang jahil dan binatang buas (terutama anjing,. mmmm disini juga banyak anjing). Yaa sih maqam yang kami kunjungi mah rapih, bahkan ada sekalian sama masjidnya yang amat bagus dan megah arsiteknya, karena sejarahnya nyambung sama masjid-masjid zaman turkey utsmani. Yang menjadi ganjalan mah ketika liat maqam imam Waqi (gurunya imam syafii). Maqamnya dipinggir jalan trus lokasi tidak terawatt, banyak lalat dan deket sampah… hemmm ziarah jadi tidak nyaman, mungkin budaya mesir disini tak seperti di Indonesia yang  hobi ziarah-ziarah kubur… malahan yang ramai itu tempat-tempat wisata…  penyesalan selanjutnya adalah ketika kita tak bisa masuk melihat maqam imam asyafii karena masjidnya sedang di renovasi dari 3 tahun terakhir. (posisi maqam ada di dalam masjid).

19 Juli 2019.
Hemmmm jumat ini ternyata saya nganggur, karena tak ada kegiatan rekreasi sesuai perencanaan awal. Yang ada hanya sebagian orang yang pergi ke kampus al azhar untuk mengonfirmasi kegiatan KKN. (karena kita ke sini juga sekalian KKN) heheh…. Yaaa karena saya tak punya kepentingan ke al azhar akhirnya berdiam diri di mahad muallimil quran.
Yang menakjubkan adalah pertama kali juga shalat jumat di mesir, heheh awal-awal saya mendengar bacaan mujawwaz Quran dari masjid terdekat (seperti di Indonesia). Namun yang menarik adalah ternyata di sini baca Qurannya live. Kami di suguhkan bacaan-bacaan dengan berbagai lagam gituuuu.. hemmmm. Dan yang sudah kita ketahui adalah bahwa khutbahnya full pakai Bahasa arab. Hahaha iyalah karena di mesir.



naaaaaaa,.. segitu dulu deh ceritanya ya.
belum sempet ngelanjutin nih.... wkwkwk,, maklum, banyak tugas (alasaaaaaaan Guys).